Wajah diam, sangar menerawang
Menyingkap tabir cakrawala
Tersendat kaku gemulai lemah
Tak terbatas rasa jiwa bersila
Apakah kau tahu perasaan itu?
Hancur, remuk dan luluh lantak
Terasa hati tersayat belati
Serasa jasad terbakar amarah
Tapi pada siapa?
Aku hanya tertunduk dan kembali menerawang
Kutatap poster wajah sang penguasa
Dasi panjang bergelantungan
Raga sehat wajah merona
Senyum terlihat wajah penjilat
Balik kupandang diriku
Jauh……….dibawah tingkatan
Kutarik poster itu
Kuganti dasinya dengan dasi kupu-kupu
Ku coreng moreng wajahnya seolah bulu
Aku tertawa………………
Ha..ha..ha..ha..ha..ha..
Persis seperti preman banci
Aku senang dapat menggantinya dengan yang asli
Karena dunia tidak suka imitasi
Aku terbentuk begini karena dia
Dan aku suka……………….
Ada orang sepertiku
Pecundang dan gelandang dunia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar