Kehilangan orang-orang yang di kasihi karena kematian bagi si gadis tidaklah seberapa bila dibandingkan luka hatinya saat ini. Kehilangan ini amat sangat menghantamnya hingga hampir tak mampu bangkit lagi. Bagi si gadis dunianya telah runtuh, hatinya telah hancur, jiwanya tercabik-cabik. Si gadis sangat rapuh tanpa pegangan, tanpa penopang, tanpa tempat untuk bersandar, tanpa tempat untuk mencurahkan rasa sakit hati, rasa penyesalan, rasa keputusasaan.
Tetapi nasi telah menjadi bubur.
Tak selamanya cinta harus memiliki, tapi cinta bagi si gadis tak pernah salah, hanya saja bukan pada orang yang tepat atau karena bukan saat yang tepat bagi keduanya untuk merajut mimpi bersama dalam kebahagiaan dan kasih sayang.
Ya hidup adalah sebuah pilihan, antara baik-buruk, benar- salah, indah-jelek, pantas-tidak pantas, bersih-kotor, sopan- biadab, rela-tak rela, cinta-benci, senang-sedih, suka-duka, bahagia-nestapa, menang-kalah, tinggi hati-rendah-hati, sabar-tidaksabaran, egois-mengalah, miskin-kaya, sorga - neraka, hidup-mati, menanam-menuai, memperbaiki-merusak, memelihara-mengabaikan, buang-ambil, mendendam-memaafkan, setia-tidak setia, berkorban-mengorbankan, jiwa-raga, pria-wanita, kecil-besar, tua-muda, berat-ringan dan banyak lagi yang lain.
Manusia hanya boleh memilih dan meyakini salah satunya. Namun semuanya ada dalam keseimbangan, tak ada yang tidak punya resiko dari pilihan tersebut.
Namun Tuhan adil dari semua pilihan ada pasangannya, sehingga saling melengkapi.
Dan apapun pilihannya si gadis percaya jika benar akan diberkati Tuhan namun jika salah akan diluruskan kembali kepada pilihan yang benar dan baik untuknya menurut kehendak Tuhan, karena Tuhan mengasihinya kebih dari apapun, memeliharanya tanpa menyakiti hatinya, menyayanginya seperti sebuah biji mata-Nya, kasih-Nya luar biasa tak terjangkau pemikiran si gadis. Di saat si gadis goyah, putus asa, kehilangan semangat dan harapan, Tuhan menghibur, menguatkan, memulihkan harapan dan semangat hidup untuk bangkit kembali, membalut luka-luka hatinya, mengobati, menyembuhkan, menyejukannya, menyempurnakan kelemahannya, menerima dirinya apa adanya tanpa ada caci maki, dendam dan amarah, mengangkatnya saat jatuh, mengendongnya melalui setiap badai dalam hidup, memberinya rasa percaya diri. Tuhan tak pernah meninggalkan si gadis sendirian menghadapi semuanya, kasih Tuhan tak terukur, seluas dunia, setinggi langit, sedalam laut.
Walaupun mungkin si gadis sering melupakan Tuhan, tak mau mendengar suara Tuhan dan menjauhkan diri dari Tuhan, tetapi tak pernah sedikitpun Tuhan beranjak darinya, Tuhan tetap mengampuni dosa dan kesalahannya, Tuhan tetap merangkulnya dalam pelukan-Nya tanpa pernah menyalahkan, tanpa pernah menghakimi, tanpa pernah menghukum tetapi dengan lembut mengusap-usap kepalanya dan berkata “Tenanglah anak-Ku semuanya akan baik-baik saja, Aku akan membereskan semuanya untukmu, engkau hanya perlu menceritakannya dan menyerahkan semuanya pada-Ku dengan kepercayaan penuh. Biarkan Aku pegang kendali, biarkan Aku mengaturnya, biarkan Aku yang menjadi Nahkodamu, biarkan Aku menjagamu sepanjang umurmu.
Biarkan Aku membuatmu berseri kembali, bersukacita kembali, penuh harapan dan masa depan yang akan membuatmu bahagia. Selalu tersenyum pada dunia, mensyukuri hidup ini dalam keindahan, keagungan, kemuliaan kasih ciptaan Tuhan”.
Tiada kata dapat terucap dari bibir si gadis selain puji syukur dan terima kasih pada Tuhan.
Dan si gadis berdoa Tuhan juga memulihkan hati sang pria, merekatkan kembali menjadi sekeping hati yang utuh. Membuatnya bangkit, membuatnya mampu menata hidupnya kembali dan menyerahkan semuanya ke dalam rencana dan pemeliharaan Tuhan.
Semoga sang pria berbahagia selalu dalam hidupnya, diberkati, bertemu dengan seseorang yang seturut keinginannya, yang mengasihinya lebih baik dari si gadis, yang menerimanya apa adanya lebih dari si gadis, dengan tulus iklas lebih dari ketulusan dan keiklasan yang pernah diberi si gadis, sukacita selalu bersamanya, dan mewujudkan semua impian serta mimpi-mimpinya dengan baik. Kuliahnya sukses, masa depan cerah, pekerjaan mapan, tempat tinggal, kendaraan dan fasilitas lainnya dapat dimiliki sang pria sehingga hidupnya lengkap.
Keluarganya bangga pada sang pria atas semua keberhasilannya. Juga kariernya dalam politik, dapat terwujud mimpi-mimpinya, menjadi anggota dewan yang baik, yang peduli pada rakyatnya. Menjadi seorang yang dapat dibanggakan oleh orang-orang yang dikasihi dan mengasihinya dengan tulus iklas. Semua yang terbaik adalah untuknya.
Tetapi nasi telah menjadi bubur.
Tak selamanya cinta harus memiliki, tapi cinta bagi si gadis tak pernah salah, hanya saja bukan pada orang yang tepat atau karena bukan saat yang tepat bagi keduanya untuk merajut mimpi bersama dalam kebahagiaan dan kasih sayang.
Ya hidup adalah sebuah pilihan, antara baik-buruk, benar- salah, indah-jelek, pantas-tidak pantas, bersih-kotor, sopan- biadab, rela-tak rela, cinta-benci, senang-sedih, suka-duka, bahagia-nestapa, menang-kalah, tinggi hati-rendah-hati, sabar-tidaksabaran, egois-mengalah, miskin-kaya, sorga - neraka, hidup-mati, menanam-menuai, memperbaiki-merusak, memelihara-mengabaikan, buang-ambil, mendendam-memaafkan, setia-tidak setia, berkorban-mengorbankan, jiwa-raga, pria-wanita, kecil-besar, tua-muda, berat-ringan dan banyak lagi yang lain.
Manusia hanya boleh memilih dan meyakini salah satunya. Namun semuanya ada dalam keseimbangan, tak ada yang tidak punya resiko dari pilihan tersebut.
Namun Tuhan adil dari semua pilihan ada pasangannya, sehingga saling melengkapi.
Dan apapun pilihannya si gadis percaya jika benar akan diberkati Tuhan namun jika salah akan diluruskan kembali kepada pilihan yang benar dan baik untuknya menurut kehendak Tuhan, karena Tuhan mengasihinya kebih dari apapun, memeliharanya tanpa menyakiti hatinya, menyayanginya seperti sebuah biji mata-Nya, kasih-Nya luar biasa tak terjangkau pemikiran si gadis. Di saat si gadis goyah, putus asa, kehilangan semangat dan harapan, Tuhan menghibur, menguatkan, memulihkan harapan dan semangat hidup untuk bangkit kembali, membalut luka-luka hatinya, mengobati, menyembuhkan, menyejukannya, menyempurnakan kelemahannya, menerima dirinya apa adanya tanpa ada caci maki, dendam dan amarah, mengangkatnya saat jatuh, mengendongnya melalui setiap badai dalam hidup, memberinya rasa percaya diri. Tuhan tak pernah meninggalkan si gadis sendirian menghadapi semuanya, kasih Tuhan tak terukur, seluas dunia, setinggi langit, sedalam laut.
Walaupun mungkin si gadis sering melupakan Tuhan, tak mau mendengar suara Tuhan dan menjauhkan diri dari Tuhan, tetapi tak pernah sedikitpun Tuhan beranjak darinya, Tuhan tetap mengampuni dosa dan kesalahannya, Tuhan tetap merangkulnya dalam pelukan-Nya tanpa pernah menyalahkan, tanpa pernah menghakimi, tanpa pernah menghukum tetapi dengan lembut mengusap-usap kepalanya dan berkata “Tenanglah anak-Ku semuanya akan baik-baik saja, Aku akan membereskan semuanya untukmu, engkau hanya perlu menceritakannya dan menyerahkan semuanya pada-Ku dengan kepercayaan penuh. Biarkan Aku pegang kendali, biarkan Aku mengaturnya, biarkan Aku yang menjadi Nahkodamu, biarkan Aku menjagamu sepanjang umurmu.
Biarkan Aku membuatmu berseri kembali, bersukacita kembali, penuh harapan dan masa depan yang akan membuatmu bahagia. Selalu tersenyum pada dunia, mensyukuri hidup ini dalam keindahan, keagungan, kemuliaan kasih ciptaan Tuhan”.
Tiada kata dapat terucap dari bibir si gadis selain puji syukur dan terima kasih pada Tuhan.
Dan si gadis berdoa Tuhan juga memulihkan hati sang pria, merekatkan kembali menjadi sekeping hati yang utuh. Membuatnya bangkit, membuatnya mampu menata hidupnya kembali dan menyerahkan semuanya ke dalam rencana dan pemeliharaan Tuhan.
Semoga sang pria berbahagia selalu dalam hidupnya, diberkati, bertemu dengan seseorang yang seturut keinginannya, yang mengasihinya lebih baik dari si gadis, yang menerimanya apa adanya lebih dari si gadis, dengan tulus iklas lebih dari ketulusan dan keiklasan yang pernah diberi si gadis, sukacita selalu bersamanya, dan mewujudkan semua impian serta mimpi-mimpinya dengan baik. Kuliahnya sukses, masa depan cerah, pekerjaan mapan, tempat tinggal, kendaraan dan fasilitas lainnya dapat dimiliki sang pria sehingga hidupnya lengkap.
Keluarganya bangga pada sang pria atas semua keberhasilannya. Juga kariernya dalam politik, dapat terwujud mimpi-mimpinya, menjadi anggota dewan yang baik, yang peduli pada rakyatnya. Menjadi seorang yang dapat dibanggakan oleh orang-orang yang dikasihi dan mengasihinya dengan tulus iklas. Semua yang terbaik adalah untuknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar